Catatan Perjalanan :
Keliling
Setengah Amerika
38.
Rumah Kecil Di Padang Prairie
Waktu
sudah menunjukkan menjelang jam 5:00 sore ketika kami
meninggalkan Danau Ozark, hari Jumat, 14 Juli 2000. Melaju
dengan kecepatan rata-rata 60 mil/jam (100 km/jam) di jalan Hwy
54 yang selanjutnya menuju ke arah barat, saya melewati beberapa
kota kecil dan banyak bersimpangan dengan jalan-jalan State Road
(SR) maupun Country Road (CR) sebelum akhirnya ketemu dengan
jalan Hwy 71 di dekat kota kecil Nevada. Saya lalu masuk ke jalan
Hwy 71 menuju ke arah selatan. Berjalan sekitar 40 km saya tiba
di perempatan dekat kota Lamar dan lalu pindah ke jalan Hwy 160
yang menuju ke arah barat.
Sekitar
26 km dari kota Lamar melalui jalan dua lajur dua arah yang sore
itu relatif sepi, akhirnya saya tiba di pertigaan jalan yang
menuju ke kota Liberal. Di sini ada areal taman negara padang
prairie yang berada di kawasan Prairie State Park. Saat itu waktu
sudah menunjukkan pukul 7:00 sore, tetapi hari masih cerah dan
matahari masih tampak bersinar di ujung barat daya. Saya lalu
berhenti di pinggir jalan yang sepi, sebelum kemudian memutuskan
untuk masuk ke dalam kawasan prairie dari pintu selatan.
Jalan
masuk di sisi selatan ini sebenarnya adalah pintu belakang
Prairie State Park, sedangkan pintu masuk utamanya berada di sisi
utara dari arah kota Liberal. Sengaja saya tidak masuk dari pintu
utama, karena untuk itu saya mesti menambah jarak dengan memutar
ke utara sekitar 43 km. Waktunya sudah terlalu sore untuk itu,
dan lagi petugasnya pasti sudah pada pulang.
Prairie
merupakan sebuah dataran terbuka yang sangat luas yang hampir
seluruh permukaannya ditumbuhi oleh sejenis rumput tinggi atau
sejenis ilalang, nyaris tanpa pepohonan tinggi. Kata prairie
merupakan kata serapan dari bahasa Perancis yang digunakan oleh
para penjelajah dari Eropa ketika pertama kali tiba di daratan
Amerika utara.
Keberadaan
padang prairie ini banyak mewarnai pemandangan alam daratan
Amerika tengah bagian utara yang terjadi sejak berakhirnya jaman
es. Sejak sekitar 15.000 tahun yang lalu prairie dijumpai
menyebar mulai dari lembah pegunungan Rocky Mountain di sebelah
barat hingga Indiana di sebelah timur. Sedikit menyebar di
wilayah New England dan North Carolina di daratan timur serta
Oklahoma dan Kansas di daratan tengah. Akibat dari perkembangan
kota dan kehidupan masyarakatnya, kini hanya sekitar 1% saja
prairie yang tersisa dari luas prairie yang pernah ada di daratan
Amerika.
Ketika
masuknya bangsa Eropa pada awal abad ke-17, sepertiga dari
wilayah Missouri ini masih berupa prairie seluas hampir 2,5 juta
ha. Kini padang prairie di Missouri masih tersisa sekitar 36.000
ha, 75% diantaranya dimiliki oleh perorangan atau swasta dan 25%
sisanya dikuasai oleh pemerintah, universitas, LSM serta
pihak-pihak yang bergerak dalam lembaga penelitian maupun
pelestarian lingkungan.
Adanya
lembaga swadaya yang mengelola padang prairie ini memang sangat
membantu dalam upaya pelestarian ekosistem prairie serta memberi
pengetahuan kepada masyarakat melalui kegiatan-kegiatan yang
bersifat rekreatif. Bahkan seringkali juga diadakan kegiatan
rekreatif yang melibatkan anak-anak agar lebih mengenal bahwa ada
bagian dari lingkungan tempat tinggal mereka yang kelihatannya
hanya berupa hamparan luas padang rumput dan ilalang, namun
sebenarnya menyimpan warisan alam yang sangat tak ternilai.
Ada
tiga tipe prairie, yaitu yang berupa padang rumput pendek, rumput
tinggi dan rumput campuran yang ditentukan oleh kondisi curah
hujannya. Prairie dengan jenis rumput tinggi adalah yang kini
dijumpai di wilayah Missouri yang tingginya dapat mencapai lebih
satu meter. Prairie jenis ini mempunyai akar yang panjangnya
dapat mencapai lima meter menembus lapisan tanah. Sistem
perakaran panjang ini memungkinkan rumput-rumput tinggi itu
bertahan untuk tetap tumbuh meskipun terjadi kebakaran,
kedinginan di saat musim dingin maupun kekeringan di musim panas.
Di
padang prairie ini terdapat banyak biota hewan dan tumbuhan yang
jarang dijumpai di ekosistem lainnya. Lebih dari 600 spesies
tumbuh-tumbuhan ada di sana. Bunga-bunga liar dan sedikit
tumbuhan berbatang kayu adalah sebagian di antara tumbuhan yang
ada. Ratusan spesies hewan sejenis semut, lebah serta serangga
lainnya, juga hewan-hewan yang lebih besar seperti jenis burung
dan ayam prairie, katak, reptil dan mamalia sejenis kelinci,
rusa, bison dan elk juga ada di sana. Ayam prairie dan
burung adalah jenis binatang yang kini mendapat perhatian untuk
dilestarikan karena populasinya yang semakin menurun.
Ketika
masuk ke dalam kawasan Prairie State Park yang luasnya mencapai
1.650 ha ini maka sejauh pandangan mata memang hanya akan tampak
hamparan rumput tinggi yang sangat luas. Sore itu kami masuk ke
sisi selatan padang prairie melalui jalan tanah berbatu.
Meskipun
tampaknya tidak ada siapa-siapa di tempat itu, namun saya yakin
dari kejauhan orang akan dengan mudah mengetahui keberadaan kami
karena hamburan debu jalan yang beterbangan akan menyertai di
belakang setiap kendaraan yang sedang berjalan. Demikian pula
kami dapat melihat di kejauhan ada kendaraan yang juga sedang
berjalan menyusuri padang prairie.
***
Berada
di padang prairie, mengingatkan saya kepada kisah ceritera
anak-anak berjudul Little House on the Prairie yang
serial filmnya pernah cukup populer di Indonesia pada sekitar
pertengahan dekade tahun 70-an ketika ditayangkan sebagai film
ceritera Minggu siang di TVRI. Penulis dari kisah terkenal itu
adalah seorang bernama Laura Ingalls Wilder. Hingga meninggal
dalam usia 90 tahun pada tanggal 10 Pebruari 1957, Laura Ingalls
tinggal di kota Mansfield menempati sebuah rumah sederhana dimana
dia menuliskan kisah pengalaman masa kecilnya.
Laura
yang nama aslinya Laura Elizabeth Ingalls lahir di kota Big
Woods, Wisconsin, pada tanggal 7 Pebruari 1867. Masa kanak-kanan
hingga remaja Laura dilaluinya dengan banyak melakukan perjalanan
petualangan ke arah barat dan tinggal di wilayah-wilayah Kansas,
Minnesota dan kemudian ke South Dakota dimana akhirnya ia menikah
dengan Almazo Wilder.
Akhirnya
pada tahun 1894 Laura dan keluarganya pindah menetap di
Mansfield, Missouri. Anak tunggal Laura yang bernama Rose sering
mendengarkan kisah petualangan ibunya. Pikiran cemerlang seorang
anak bernama Rose ini, memunculkan ide dan mengusulkan kepada
ibunya supaya mau menuliskan pengalaman-pengalamannya itu, agar
anak-anak lainnya juga dapat turut menikmati kisah-kisah
petualangan itu. Baru pada tahun 1932 saat Laura berusia 65
tahun, buku pertamanya yang berjudul Little House in the
Big Woods berhasil diselesaikan, sedangkan buku terakhirnya
dipublikasikan tahun 1943.
Saya
tidak pernah berpikir bahwa saya sedang menuliskan sebuah
sejarah, kata Laura ketika buku-bukunya semakin terkenal
baik di Amerika maupun di luar negeri. Kini delapan volume buku
serial Little House sudah dicetak dan diterjemahkan
ke dalam lebih dari 40 bahasa. Mulai dari Little House in
the Big Woods ketika Laura tinggal di Wisconsin, lalu
Little House on the Prairie ketika tinggal di Kansas,
On the Banks of Plum Creek ketika di Minnesota, dan
Little Town on the Prairie ketika di South Dakota.
Laura
sendiri sebenarnya anak kedua dari lima bersaudara dari pasangan
Charles Philip Ingalls dan Caroline Lake Quiner. Seorang kakanya
bernama Mary Amelia Ingalls yang kemudian buta dan ketiga adiknya
bernama Caroline Celestia Ingalls Carrie, Charles
Frederick Ingalls Jr. yang kemudian meninggal karena leukemia dan
Grace Pearl Ingalls.
Kisah
nyata keluarga Ingalls ini kemudian difilmkan mulai tahun 1974.
Film ceritera anak-anak yang kemudian terkenal dengan judulnya
Little House on the Prairie ini mengambil setting
daerah De Smet di wilayah Dakota dan disutradarai oleh Michael
Landon yang sekaligus berperan sebagai ayah Laura. Laura Ingalls
sendiri dalam film ini diperankan oleh aktris anak-anak masa itu,
Melissa Gilbert.
***
Semula
ketika masih belum jauh meninggalkan Danau Ozark tadi sorenya,
saya ada rencana untuk singgah ke kota Mansfield yang kini
berpopulasi sekitar 1.400 jiwa dan berada pada ketinggian 450 di
atas permukaan laut, untuk mengunjungi musium rumah tinggal Laura
Ingalls. Namun kemudian rencana mengunjungi rumah Laura Ingalls
saya urungkan, selain karena saya harus menyimpang jauh ke arah
selatan dari rute semula, juga pasti musium itu sudah tutup
karena saya akan tiba di sana sudah lewat jam 5:00 sore.
Kalau kemudian
saya melewati sebuah rumah kecil di sudut tenggara Prairie State
Park, itu pasti bukan rumah kecil yang dimaksud Laura Ingalls
dalam bukunya Little House on the Prairie.
Satu-satunya rumah yang saya jumpai berada di pojok padang
prairie itu kelihatan suwung (tak berpenghuni). Mungkin
bekas rumahnya juru kunci taman padang prairie.-
(Bersambung)
Yusuf Iskandar